🍸 Beda Reksa Dana Dan Deposito
Karenamengacu pada pasar uang, deposito dan obligasi, reksa dana jenis ini hanya menghasilkan return rata-rata 6-7% per tahunnya. Instrumen investasi jenis lain misalnya obligasi. Investasi jenis ini juga menghasilkan tingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan deposito. Rata-rata tingkat bunganya berbeda-beda di kisaran 7-9%.
Reksadana Pasar Uang. Reksadana pasar uang berisi dana tunai atau obligasi yang akan jatuh tempo, tapi returnya lebih besar dari deposito. Reksa dana Pasar Uang itu, merupakan jenis reksa dana yang memiliki risiko paling kecil dibandingkan jenis reksadana lainnya. Tapi, karena returnya yang tidak terlalu tinggi, reksa dana pasar uang cocok
Keunggulanreksadana pasar uang dibanding deposito: 1. Memberi Keuntungan Tinggi Sebelum investasi, pasti pertanyaan pertama yang diajukan investor adalah tingkat pengembalian atau return. Reksadana pasar uang mampu menawarkan rata-rata keuntungan hingga 20% per tahun.
Depositoatau Reksadana, Mana yang Lebih Fleksibel? Keduanya memiliki ketentuan batas waktu. Pada reksadana, biasanya kamu akan dikenakan charges senilai 1% dari NAB. Hal ini berlaku apabila kamu mencairkan lebih cepat dari waktu minimun yang ditentukan. Namun, penarikan setelah waktu yang ditentukan itu gratis.
Portofolioreksa dana pasar uang terdiri dari 100% instrumen pasar dengan masa jatuh tempo di bawah satu tahun. Contohnya seperti deposito dan obligasi jangka pendek. Sedangkan reksa dana pendapatan tetap terdiri dari 80% instrumen obligasi dengan jangka waktu 1-5 tahun.
Reksadana adalah sekumpulan produk investasi yang diolah oleh manajer investasi. Reksa dana sendiri terbagi atas empat bentuk, yaitu obligasi, deposito, surat utang, dan juga saham. Tergantung dari profil risiko investor, pembelian rasio keempat hal ini dapat berbeda-beda. Diversifikasi ini dilakukan untuk meminimalkan kerugian investasi.
Depositomerupakan produk investasi yang diterbitkan atau dikeluarkan oleh layanan perbankan yang tidak kalah menggiurkan dibanding produk investasi reksa dana. Cara kerjanya sederhana. Nasabah hanya perlu membuka akun tabungan berjangka pada bank. Nasabah dapat menyimpan dana pada tabungan berjangka tersebut dalam waktu tertentu.
Reksadana adalah produk investasi di pasar modal. Reksa dana sejauh ini menjadi pilihan masyarakat investor karena berbagai kelebihan yang dimilikinya. Apa saja? 1. Keuntungan Lebih Tinggi Dibandingkan emas atau deposito, secara umum keuntungan investasi di reksa dana jauh lebih tinggi.
4 Sesuaikan dengan Jadwal Kerja Manajer Investasi dan Bursa. Jika ingin cepat mencairkan atau menjual reksa dana, kamu perlu menyesuaikannya dengan jadwal kerja Manajer Investasi atau pasar uang. Waktu paling tepat untuk melakukannya adalah di hari kerja sebelum jam 1 siang. Hal ini sudah menjadi ketentuan dari OJK.
Berbedalagi dengan reksadana yang tenornya disesuaikan dengan masing-masing orang. Imbalan dari sukuk dibayarkan setiap bulan, sedangkan deposito imbalannya berupa bunga yang dapat berubah setiap saat. Untuk reksadana, imbalannya bersifat NAB (Nilai Aktiva Bersih), atau sesuai dengan dana yang dikelola manajer investasi.
ReksaDana vs Deposito: Awal Setoran Setoran awal di antara keduanya memang berbeda. Untuk deposito, biasanya banyak bank yang meminta setoran awal dengan jumlah sekian juta. Ada yang minimal Rp1.000.000, Rp5.000.000, dan seterusnya. Kamu bisa mulai dari jumlah tersebut untuk bisa berinvestasi di deposito.
Bedanya dana investasi reksadana bisa kamu tarik atau cairkan kapan saja, bahkan ketika jangka waktu yang kamu rencanakan belum tercapai. Misalnya, kamu berencana investasi reksadana selama satu tahun untuk mendapatkan Rp10 juta. Ini beda dengan deposito di mana kamu harus menunggu hingga waktu jatuh tempo tiba untuk menikmati hasil investasi.
bzpcfc. Bagi para investor pemula, perbedaan reksa dana dan saham itu sendiri bisa jadi cukup membingungkan. Padahal, memahami sebuah instrumen investasi dengan baik merupakan hal yang sangat penting untuk menghindari kesalahan dalam berinvestasi. Lalu, apa saja sebenarnya ketidaksamaan antara kedua instrumen investasi yang sering dibilang mirip ini? Yuk, ketahui selengkapnya di bawah ini. Perbedaan Reksa Dana dan Saham 1. Bentuk investasi Perbedaan bentuk investasi antara reksa dana dan saham adalah salah satu yang paling mendasar dan penting untuk dimengerti. Reksa dana adalah sekumpulan produk investasi yang diolah oleh manajer investasi. Reksa dana sendiri terbagi atas empat bentuk, yaitu obligasi, deposito, surat utang, dan juga saham. Tergantung dari profil risiko investor, pembelian rasio keempat hal ini dapat berbeda-beda. Diversifikasi ini dilakukan untuk meminimalkan kerugian investasi. Nah, sementara itu, dengan membeli saham, berarti kamu membeli kepemilikan suatu perusahaan. Besarnya kepemilikanmu tergantung seberapa besar persentase saham perusahaan tersebut yang dimiliki. 2. Risiko Risiko adalah perbedaan antara reksa dana dan saham yang paling utama. Saham dinilai memiliki risiko jauh lebih besar. Sebab, dengan membeli saham, tanggung jawab keputusan menjadi milik diri sendiri. Seorang pemilik saham harus terus memantau kenaikan dan penurunan pasar saham dan hal ini tidak mudah khususnya bagi pemula. Saham sering dinilai sebagai investasi yang high risk, high return yaitu memiliki risiko tinggi dengan imbalan yang besar. Sementara, pengelolaan dana investasi reksa dana dilakukan oleh manajer investasi yang tentunya sudah berpengalaman dalam hal ini. Oleh karena itu, reksa dana lebih cocok bagi pemula. Manajer investasi akan mengelola uang yang kita setorkan dan melakukan jual beli saham maupun menahannya agar keuntungannya optimal. 3. Keuntungan Jika kamu memilih untuk berinvestasi saham, terdapat dua jenis keuntungan yang harus diketahui. Keuntungan pertama yaitu capital gain. Capital gain didapatkan dari hasil menjual saham dengan harga yang lebih tinggi daripada harga belinya. Selain itu, keuntungan dalam dunia saham lainnya adalah dari dividen yang dibagikan perusahaan tempat kita membeli saham. Dividen dibagikan satu tahun sekali setelah rapat umum pemegang saham. Tidak perlu repot, kedua keuntungan ini akan otomatis masuk ke rekening investor. Sementara, jika berinvestasi menggunakan reksa dana saham, keuntungan yang diperoleh adalah dividen dalam reksa dana. Uang yang diinvestasikan untuk reksa dana akan diatur oleh manajer investasi agar mendapatkan keuntungan dan menambah nilai aktiva bersih reksa dana saham tersebut. Menurut The Balance, investasi reksa dana membutuhkan biaya lebih. Pasalnya, kamu harus membayar tenaga agen pengelola. Selain itu, penarikan dana pun tidak gratis. 4. Pihak perantara Terdapat pihak perantara baik pada investasi baik reksa dana saham maupun saham. Perantara ini bertugas menghubungkan investor dengan berbagai aksi investasi. Nah, khusus untuk reksa dana, ada manajer investasi seperti yang sudah sedikit disebutkan sebelumnya yang membantu investor dalam investasi reksa dana. Adanya manajer investasi memudahkan investor untuk melakukan jual beli produk investasi melalui agen penjual reksa dana. Hal ini secara otomatis dikerjakan, yang perlu kamu lakukan hanyalah mendanai investasi ini. Sementara, investor saham biasanya mengenal perusahaan perantara pedagang efek atau broker. Untuk membeli saham, investor perlu membuka rekening di perusahaan broker. Akan tetapi, keputusan bagaimana mengelola uang investasi tersebut sepenuhnya diserahkan pada investor. Oleh karena itu, jika berinvestasi saham, penting untuk mampu melakukan keputusan investasi yang tepat berdasarkan analisis terhadap kondisi pasar. 5. Jangka waktu investasi © Perbedaan jangka waktu investasi reksa dana dan saham pun berbeda. Hal ini diungkapkan misalnya oleh Nerd Wallet. Bahkan, tak semua jenis investasi reksa dana memiliki jangka waktu ideal yang sama. Contohnya, untuk reksa dana saham idealnya untuk jangka panjang yaitu di atas tujuh tahun. Sementara, reksa dana pasar uang bisa menjadi alternatif jika ingin jangka waktu investasi yang lebih singkat, yaitu 2 tahun saja. Namun, berbeda lagi untuk saham. Investasi saham pada umumnya merupakan investasi jangka panjang, idealnya lebih dari 10 tahun. Oleh karena itu, penting untuk memahami mana yang sesuai dengan target dan rencana keuanganmu. 6. Fleksibilitas memilih Perbedaan mencolok antara reksa dana dan saham adalah fleksibilitas dalam membeli produk saham. Dalam investasi saham, investor sendiri adalah pemegang dana, sehingga mereka dapat bebas memilih dan membeli saham mana pun. Sementara itu, dalam reksadana, investor memberikan dana kepada manajer investasi. Jadi, mereka yang bertanggung jawab mengelola saham yang akan dibeli. Dengan begitu, investor tidak perlu khawatir dalam pemilihan saham. 7. Biaya pajak Dari segi biaya pajak, investasi saham dikenakan pajak final sebesar 0,1% setiap kali inevstor melakukan penjualan. Kemudian, saat mendapatkan dividen dari perusahaan, investor akan dikenakan pajak sebesar 10%. Cukup berbeda dengan saham, investasi reksa dana adalah salah satu produk yang tidak dikenakan pajak. Namun, keutungan yang didapatkan dari reksa dana tetap harus dilaporkan dalam SPT tahunan. 8. Modal minimum investasi Modal minimum investasi juga menjadi sebuah perbedaan besar di antara kedua produk investasi ini. Dalam investasi saham, modal awal yang harus dikeluarkan investor mukan relatif lebih besar. Biasanya, dana setoran awal yang dikeluarkan bisa mencapai jutaan rupiah. Nah, sebaliknya, reksa dana merupakan investasi yang bisa dilakukan dengan modal kecil mulai dari puluhan ribu rupiah saja. Maka dari itu, investasi reksa dana memang menjadi pilihan populer untuk para investor pemula. 9. Proses pembelian Menurutmu, produk investasi manakah yang membutuhkan proses pembelian lebih singkat? Jika kamu menjawab investasi saham, kamu benar. Saat membeli saham, investor hanya perlu melakukan pembeli via bursa atau aplikasi pihak ketiga. Setelah melakukan transaksi, investor sudah bisa memiliki saham dengan hanya menunggu beberapa saat saja. Uniknya, pembelian reksa dana memerlukan proses yang lebih panjang dari saham. Setelah kamu membeli reksa dana dari agen penjual, kamu akan dihubungkan dengan manajer investasi dan bank yang menyimpan aset reksa dana. 10. Proses pencairan dana Serupa dengan proses pembelian, proses pencairan dana saham ternyata lebih cepat, lho. Pasalnya, pencairan dana bisa dilakukan tanpa pihak ketiga, sehingga pencairan dana ke rekening investor jauh lebih cepat. Sementara itu, pencairan reksa dana membutuhkan waktu lebih lama karena butuh diproses dahulu oleh pihak ketiga. Umumnya, pencairan reksa dana bisa memakan waktu sekitar 5 hari kerja. Demikianlah 5 perbedaan antara investasi reksa dana dan saham. Cukup jelas, bukan? Pada dasarnya, investasi reksa dana lebih cocok untuk pemula yang tidak berpengalaman dalam investasi. Sementara, saham sesuai untuk investor dengan pehaman baik mengenai pasar modal. Tentu saja, kedua instrumen investasi ini hanyalah segelintir dari berbagai alternatif lainnya. Oleh karena itu, jika ingin mengetahui lebih banyak tentang investasi, kamu bisa eksplor beragam artikel keuangan yang sudah Glints siapkan hanya untuk kamu. Klik di sini! Should You Invest in Mutual Funds or Stocks? Should You Invest in Stocks or Mutual Funds?
– Apa bedanya reksa dana dan deposito? Tidak dapat dipungkiri lagi, kedua instrumen investasi tersebut menarik perhatian berbagai kalangan setahun terakhir ini. Dibandingkan dengan pilihan instrumen investasi lainnya, baik reksa dana maupun deposito cocok untuk para investor pemula, yang baru pertama kali mencoba untuk berinvestasi. Memilih sebuah investasi yang tepat memang bukanlah perkara yang mudah, hal ini dikarenakan kamu perlu mempertimbangkan hal-hal seperti tingkat risk dan juga return dari kedua produk investasi tersebut. Sebelum memutuskan mana yang tepat untuk menjadi pilihan investasimu, mari kita simak bersama perbedaan reksa dana dan deposito yang wajib kita ketahui! Pengertian Reksa dana dan Deposito 1. Apa itu Deposito? 2. Reksa Dana Bagaimana Tingkat Risk dan Return Reksa dana dan Deposito? 1. Risk Risiko 2. Return Pengembalian/Imbal Hasil Kelebihan Reksa Dana Vs Deposito Ajaib Hadir Sebagai Platform yang Memudahkan Investasi Reksa Dana kamu! Pengertian Reksa dana dan Deposito Sebelum kita membahas lebih jauh terkait perbedaan reksadana dan deposito, kamu harus tahu terlebih dulu pengertian dari reksa dana dan deposito. 1. Apa itu Deposito? Deposito merupakan produk investasi yang diterbitkan atau dikeluarkan oleh layanan perbankan yang tidak kalah menggiurkan dibanding produk investasi reksa dana. Cara kerjanya sederhana. Nasabah hanya perlu membuka akun tabungan berjangka pada bank. Nasabah dapat menyimpan dana pada tabungan berjangka tersebut dalam waktu tertentu. Bedanya dengan tabungan biasa adalah, jika tabungan biasa bebas setor dana dan tarik dana sesukanya, dana dalam deposito tidak dapat ditarik sebelum jatuh tempo. Bila nasabah tetap ingin menarik dana tersebut, bank akan mengenakan pinalti atau potongan dana. Oleh karena itu, deposito lebih cocok bagi nasabah yang sudah memiliki rencana keuangan jangka panjang, dan memiliki alokasi dana khusus deposito. Dalam artian, nasabah percaya bahwa uang dalam deposito tidak akan ia gunakan sebelum jatuh tempo. Layanan investasi deposito biasanya beragam, dan tersedia dalam jangka pendek, misalnya 1,3,6, dan 12 bulan. Tingkat pengembalian dari dananya tergantung dari seberapa besar dana yang kamu taruh dan juga bunga per tahun yang diberikan oleh pihak bank. Pada umumnya, semakin lama dana disimpan di deposito, bunganya semakin besar. Sebut saja suatu bank yang memberikan suku bunga 6,25% per tahun untuk deposito 3 bulan, bisa menawarkan suku bunga deposito 6,5% untuk jangka waktu setahun. Kamu bisa melihat simulasi deposito dari berbagai bank ternama dalam negeri melalui tautan berikut. Sedangkan, reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi yang merupakan pola pengelolaan modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dengan bantuan Manajer Investasi MI, sehingga kamu tidak perlu pusing akan instrumen-instrumen investasi yang tersedia di pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksa dana. Dalam skema investasi reksa dana, uang kamu dikelola oleh Manajer Investasi MI Dalam reksa dana, dana yang kamu investasikan akan digabungkan dengan orang lain, barulah dikelola bersama demi mendapatkan keuntungan. Inilah yang memungkinkan kamu untuk berinvestasi tanpa memerlukan modal besar. Anggap saja kamu ingin membeli instrumen investasi seharga jumlah yang tidak terjangkau olehmu. Melalui reksa dana, kamu bisa berinvestasi minimal pada instrumen investasi tersebut, dan membiarkan sisanya dipenuhi oleh investor-investor lainnya. Tentunya persentase hasil yang kamu terima akan seimbang dengan jumlah investasimu. Reksa dana juga menekankan konsep diversifikasi dalam investasinya, di mana akan dilakukan penempatan dana atau aset investasi ke dalam beberapa instrumen yang berbeda dengan pertimbangan potensi keuntungan return, risiko, serta likuiditasnya. Melalui investasi reksa dana, kamu otomatis memiliki beberapa produk investasi sekaligus sesuai kebijakan manajer investasi, sehingga potensi kehilangan modal investasi sungguhlah kecil, bahkan tidak mungkin. Kamu bisa mempelajari berbagai istilah dalam reksa dana melalui tautan berikut. Bagaimana Tingkat Risk dan Return Reksa dana dan Deposito? Semua produk investasi pasti menawarkan tingkat pengembalian dan risiko yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kamu harus mempertimbangkan dengan cermat dalam memilih pilihan investasi terbaik antara reksa dana dan deposito. 1. Risk Risiko Risiko, secara harfiah diartikan sebagai konsekuensi yang dapat terjadi akibat kejadian yang akan datang, maupun proses yang sedang berlangsung. Dalam konteks investasi, risiko berarti situasi ketidakpastian yang menimbulkan turun atau hilangnya nilai investasi. Inilah yang biasanya ditakutkan oleh calon investor, dan sering membuat orang batal berinvestasi. Bagi deposito, risiko yang dapat muncul adalah kalahnya bunga terhadap inflasi, kesulitan dan pinalti tarik dana bila belum jatuh tempo, dan tidak bisa cair apabila bank terkena likuidasi. Meskipun LPS memberikan jaminan hingga 2 miliar, dengan bunga yang sesuai. Risiko bank terkena likuidasi ini cenderung rendah, meskipun tidak menutup kemungkinan untuk terjadi. Bagi reksa dana, risiko yang harus menjadi pertimbangan investor adalah kemungkinan turunnya nilai investasi karena situasi pasar, tidak ada jaminan pemerintah, reksa dana bisa dibubarkan dan uang investor dikembalikan secara proporsional, dan mencairkan dana bisa memakan waktu hingga maksimal tujuh hari kerja. 2. Return Pengembalian/Imbal Hasil Return, dalam konteks investasi, merupakan selisih antara nilai investasi kini, dibandingkan dengan nilai investasi awal. Misalnya, seseorang berinvestasi selama setahun. Di akhir tahun, ia menarik dana investasinya sebesar Ada selisih di sini, itulah yang disebut dengan return atau imbal hasil investasi. Bagi deposito, pengembalian didapat dari bank tempat tabungan berjangka tersebut dibuka. Bunganya tetap, sehingga nasabah bisa mendapatkan return yang pasti. Namun, nasabah tidak dapat menentukan dari mana bunga tersebut didapatkan. Selain itu, nilai pokok investasi juga tidak akan bertambah dan akan ada pajak yang dikenakan ke nasabah. Bagi reksa dana, return didapat melalui selisih NAB Nilai Aktiva Bersih, yang dihitung setiap hari bursa. NAB merupakan adalah jumlah total dana kelolaan MI Manajer Investasi dalam suatu produk rekssa dana tertentu. NAB dihitung berdasarkan total harga pasar atas aset seperti saham, obligasi, dan deposito dalam portofolio/koleksi investasi suatu reksa dana, ditambah dengan biaya pencadangan bunga dari surat utang atau deposito pada portofolio. Kemudian, biaya tersebut dikurangi biaya-biaya operasional produk reksa dana, misalnya biaya pengelolaan, biaya kustodian, pajak dan lain-lain. Karena itulah, NAB adalah nilai yang sudah bersih nett yang tidak lagi terkena pajak. Kita juga mengenal yang namanya Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan NAB/UP. Jika NAB merupakan jumlah total dana kelolaan suatu produk reksa dana, NAB/UP adalah harga/nilai setiap satu unit penyertaan reksa dana yang dapat dihitung dengan membagi NAB dengan total unit penyertaan yang dimiliki seluruh investor dalam suatu produk reksa dana tersebut. Nah, ketika membeli suatu produk reksa dana, seorang investor kan menjadi pemegang unit penyertaan. Banyaknya unit penyertaan akan tergantung pada NAB/UP reksa dana maupun dana investasinya. Sama seperti NAB, NAB/UP juga dapat berubah setiap hari, mengikuti harga pasar dari instrumen-instrumen investasi yang dikelola manajer investasi pilihan tersebut. Contohnya, kamu punya dana sebesar dan diinvestasikan pada reksa dana Selalu Maju Berseri. Pada saat kamu berinvestasi, NAB/UP-nya senilai Maka, jumlah unit penyertaan yang akan kemu terima adalah = unit Lima tahun berlalu, kamu sekarang berminat untuk menjual unit reksa dana Selalu Maju Berseri yang kamu punya. Saat ini, NAB/UPnya Harap diingat ketika kamu sudah berinvestasi pada reksa dana, nilai investasi yang kamu punya sudah dalam bentuk unit, bukan uang tunai lagi. Oleh karena itu, untuk menghitung return, begini caranya NAB/UP saat penarikan x Jumlah unit milikmu unit = Pada situasi seperti ini, return yang kamu dapatkan dengan berinvestasi pada reksa dana Selalu Maju Berseri adalah Nilai yang kamu dapatkan pada saat penarikan – = Karena return reksa dana sangat terkait dengan nilai unit, disarankan untuk tidak menjual/menarik investasi reksa danamu ketika nilai unit sedang turun. Pasalnya, nilai unit tersebut bisa naik kembali dalam waktu dekat. Selain itu, disarankan juga untuk berinvestasi reksa dana untuk jangka panjang. Pasalnya, pengembaliannya cukup besar jika dilakukan dalam jangka panjang. Kelebihan Reksa Dana Vs Deposito Kelebihan reksa dana dibanding deposito dapat ditilik dari beberapa faktor, yakni Kebebasan setor-tarik dana tidak seperti deposito yang dananya tidak bisa diambil sebelum jatuh tempo, reksa dana menawarkan fleksibilitas. Investor dapat memilih untuk menyetor/menambah investasinya kapan saja tidak terkait waktu, dan dapat ditarik kapanpun dibutuhkan tanpa harus terkena pinalti. Jangka waktu fleksibel reksa dana tidak mengharuskan investornya untuk menyimpan dana dalam waktu tertentu. Modal awal minim serendah-rendahnya modal deposito, kamu membutuhkan minimal untuk dapat mulai berinvestasi pada tabungan berjangka ini. Sedangkan, reksa dana menawarkan modal awal sedikitnya untuk dapat mulai menghasilkan pengembalian. Tahan inflasi NAB reksa dana mengikuti kondisi pasar. Oleh karena itu, ketika pasar mengalami inflasi, NAB reksa dana pun turut mengalami peningkatan. Bebas pajak Bunga yang kamu dapat dari deposito akan dipotong pajak. Sedangkan, reksa dana merupakan instrumen investasi bebas pajak karena NAB yang kamu dapatkan sudah dipotong semua biaya pengelolaan. Bebas menentukan aliran dana Reksa dana terdiri dari berbagai jenis, baik reksa dana saham, reksa dana campuran, reksa dana pendapatan tetap, dan lain-lainnya. Melalui tipe reksa dana, investor bebas memilih mau berinvestasi di instrumen investasi apa. Sedangkan di deposito, nasabah cukup mempercayakan pada bank untuk mengelola dana. Ajaib Hadir Sebagai Platform yang Memudahkan Investasi Reksa Dana kamu! Seiring dengan meningkatnya pendidikan, dan biaya lain-lainnya dari waktu ke waktu, seseorang dituntut untuk rajin menabung dan cerdas memilih instrumen investasi yang tepat, baik reksa dana maupun deposito. Untuk deposito, setiap bank terdepan yang memiliki reputasi baik dapat menjadi bahan pertimbanganmu. Suku bunga, nilai minimum setoran, dan lain-lainnya juga dapat kamu pilih sesuai kebutuhan. Untuk reksa dana, kamu bisa memilih untuk berinvestasi online di Ajaib. Kamu tidak perlu bingung lagi mengenai jenis investasi reksa dana apa yang cocok dengan profil risiko kamu. Pasalnya, Ajaib bisa secara otomatis merekomendasikan reksa dana terbaik untuk kamu sehingga kamu tidak perlu lagi menganalisis ratusan opsi sendiri. Praktis dan menyenangkan bukan, berinvestasi reksa dana bersama Ajaib? Tunggu apa lagi? Ayo mulai investasi reksa dana di Ajaib sekarang!
JAKARTA, - Reksadana merupakan investasi dengan konsep menghimpun dana dari banyak investor yang kemudian dikelola manajer investasi atau MI ke dalam berbagai instrumen investasi seperti saham, obligasi, dan sebagainya. Reksadana juga jadi alternatif bagi investor yang enggan menghitung risiko atas investasi mereka di pasar saham atau pasar uang. Modal yang dibutuhkan juga tak terlalu satu jenis reksadana yakni reksadana pendapatan tetap. Reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang menempatkan mayoritas investasinya ke dalam instrumen surat utang obligasi dan produk pasar uang. Baca juga Ini 5 Reksadana Saham dengan Imbal Hasil Tertinggi Portofolio reksadana pendapatan tetap minimal 80 persen harus terdiri dari surat utang, sedangkan sisanya merupakan produk pasar uang. Lalu, apakah reksadana tetap lebih menguntungkan dibandingkan menempatkan uang di deposito bank?Dikutip dari Bareksa, Selasa 4/2/2020, jika mengacu pada kinerja 2019, reksadana pendapatan tetap lebih menguntungkan ketimbang menyimpan uang di deposito perbankan. Baca juga Mau Punya Rp 1 Miliar di 2030, Berapa Harus Investasi di Reksadana? Tahun lalu, reksadana pendapatan tetap mampu mencatatkan kinerja yang paling tinggi dibandingkan dengan ketiga jenis reksadana lainnya, yakni sebesar 8,73 persen. Bandingkan dengan bunga deposito bank yang berada di kisaran 6 persen, itu pun belum termasuk potongan pajak pendapatan bunga deposito yang mencapai 20 persen. Meski sebagian besar penempatan dananya berada di obligasi, reksadana ini tak lantas dikenal sebagai reksadana obligasi. Selain itu, tak sama dengan namanya, investor tak selalu mendapatkan pendapatan tetap. Sebutan reksadana pendapatan tetap diberikan karena reksadana ini berinvestasi pada instrumen surat utang obligasi yang memberikan pendapatan tetap secara berkala dalam bentuk kupon.
beda reksa dana dan deposito