🌀 Agar Digemari Masyarakat Tari Kreasi Baru Harus
Adaberbagai jenis tarian yang merupakan aset budaya Provinsi Lampung. Salah satu jenis tarian yang terkenal adalah Tari Sembah dan Tari Melinting (saat ini nama Tari Sembah sudah dibakukan menjadi Sigeh
TarianIndonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia
Tarianini hadir sejak awal abad ke-20, tergolong tari kreasi yang tua di Indonesia. 2. Tari Merak. Contoh Tari Kreasi berpolakan tradisi berikutnya yakni Tari Merek asal Jawa Barat, sebuah tarian yang sangat populer di Indonesia. Sesuai dengan namanya, tarian ini mendeskripsikan keindahan dan keelokan burung merak.
Disini kuda lumping sudah dikembangkan dengan kreasi-kreasi baru. sehingga gerak tari tidak lagi monoton. Para seniman dan seniwati dilatih dengan gerakan-gerakan baru yang dinamis dan indah sehingga dapat diterima oleh masyarakat luas. Kesenian jathilan harus semakin berkembang dengan kreasi dan inovasi yang baik sehingga dapat menjadi
Tarianini dibawakan dengan mengisahkan pelbagai macam masalah yang terjadi agar masyarakat tahu bagaimana memecahkan suatu persoalan secara bersama. Pada mulanya tarian seudati diketahui sebagai tarian pesisir yang disebut ratoh atau ratoih, yang artinya menceritakan, diperagakan untuk mengawali permainan sabung ayam, atau diperagakan untuk
Merupakansuatu tari pergaulan dalam masyarakat Kalimantan Barat. Tarian ini adalah sebuah tarian pergaulan yang mengungkapkan kebahagiaan. Dalam tarian ini umumnya digunakan peralatan seperti kipas dan tembung lalu dinamai sesuai dengan alat yang dibawa misalnya Zapin Kipas, Zapin Tembung, dan sebagainya. 10. Kalimantan Selatan
Beberapabulan setelah mulai kuliah, Didik menerima tawaran dari kakak angkatannya, Bekti Budi Hastuti (Tutik) untuk membantu dalam fragmen tari Nini Thowok bersama Sunaryo. Nini Thowok atau Nini Thowong adalah semacam permainan jailangkung yang biasa dimainkan masyarakat Jawa tradisional. Pementasan ini sangat sukses.
A Angklung Angklung adalah sebuah alat atau waditra kesenian yang terbuat dari bambu khusus yang ditemukan oleh Bapak Daeng Sutigna sekitar tahun 1938.Ketika awal penggunaannya angklung masih sebatas kepentingan kesenian local atau tradisional. B. Degung Degung merupakan sebuah kesenian sunda yang biasanya dimainkan pada acara
1Sejarah; 2 Jaranan Dan Representasi Abangan; 3 Samboyo Spirit Baru Jaranan Kepang Kediri; 4 Kreasi Baru dan Proyek Dinas Pariwisata Kediri; 5 Jaranan Dalam Proyek Pariwisata; 6 Seniman di Kediri ini seringkali pindah-pindah ruang. Maksudnya mereka selalu mengiikuti kesenian mana yang populis dan digemari masyarakat. Kalau dahulu ludruk ya
BerlatihMeragakan Gerak Tari Kreasi dengan Hitungan 1. Gerakan Loncat Hitungan satu menepuk rebana ke samping kiri sambil berjalan Hitungan dua menepuk rebana ke samping kanan sambil berjalan. Hitungan tiga, lima, dan tujuh gerakan sama dengan hitungan satu. Hitungan empat, enam, dan delapan gerakan sama dengan hitungan dua.
memihakkepada masyarakat. c. Kesan Tarian ini bernuansakan peperangan serta memiliki nilai simbolis yang tinggi dalam tariannya. 8. tari rejang dari kota Bali Tari Penyambutan di Inspirasi Tari Kejai yang sakral dan Agung di Tanah Rejang. Tari Penyambutan adalah Tari Kreasi Baru yang diatur sedekat mungkin dengan Tari Kejai.
Facebook(atau facebook) adalah sebuah layanan jejaring sosial dan situs web yang diluncurkan pada Februari 2004 yang dioperasikan dan dimiliki oleh Facebook, Inc.Pada Januari 2011, Facebook memiliki lebih dari 600 juta pengguna aktif. Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg bersama teman sekamarnya dan sesama mahasiswa ilmu komputerEduardo Saverin, Dustin
qe0J4fY. Tari Kreasi Baru – Seiring dengan berjalannya waktu, seni pun akan terus berkembang, sehingga memunculkan beberapa versi baru, salah satunya adalah seni tari. Berkembangnya seni tari, memunculkan genre baru yang bernama tari kreasi baru. Jenis tari ini pada dasarnya merupakan koreografi yang digunakan dan bertolak belakang dengan tari tradisional atau pengembangan dari tari dan pola yang telah ada sebelumnya. Secara singkatnya, tari kreasi baru dapat diartikan sebagai tarian pengembengan dari tari rakyat atau tari tradisional. Pada seni tari kreasi baru, para seniman dapat mengembangkan pola maupun koreografinya atau bahkan membuat variasi unik dan baru yang sesuai dari masa ke masa. Dengan adanya seni tari kreasi baru, maka tari tradisional pun bisa tetap eksis dan lestari meskipun mengalami beberapa perubahan. Ada banyak hal menarik yang dapat Grameds dapatkan ketika mempelajari seni tari kreasi baru, seperti apa perbedaannya dengan seni tradisional dan karakteristiknya. Untuk mengetahui lebih jelasnya, Grameds harus menyimak penjelasan tari kreasi baru dalam artikel ini hingga akhir! Pengertian Tari Kreasi BaruKarakteristik Tari Kreasi BaruPerbedaan Tari Kreasi Baru dengan Tari Tradisional1. Sifat Tarian2. Asal-usul Tarian3. Musik Pendukung4. Kostum PenariJenis-Jenis Tari Kreasi Baru dan Contohnya1. Tari Kreasi Baru Pola Tradisionala. Nguri dari NTBb. Tari Merakc. Tari Rara Ngigeld. Tari Kupu-Kupue. Tari Manipurenf. Tari Yapong2. Tari Kreasi Baru Tidak Berpola Tradisia. Hip-hop Danceb. Break Dancec. Ballroom Dance Tari kreasi baru merupakan salah satu bentuk dari seni tari yang berkembang di tengah masyarakat. Dalam seni tari ini, biasanya lebih fokus pada hal-hal yang berbeda dari aturan yang biasa ada dalam seni tari tradisional atau seni tari pada umumnya. Adanya inovasi dan kreasi baru dapat membuat koreografi atau pola dalam seni tari kreasi baru menjadi lebih modern, sehingga seni tari kreasi baru lebih mudah diterima masyarakat dan cenderung lebih populer, terutama di kalangan anak muda. Tari kreasi baru memiliki pola yang dikembangkan dan dikreasikan dari tari yang telah ada sebelumnya, baik itu dari tari tradisional, tari kontemporer maupun jenis tari yang lain. Tari kreasi baru juga sering disebut sebagai bentuk gerakan baru yang dirangkai dari dua perpaduan gerak tari di antaranya ialah tari klasik serta tari tradisional. Meskipun seni tari kreasi baru terbuat dari perpaduan antara gerak tari klasik dan tari tradisional, tetapi seni tari kreasi baru memiliki perbedaan pada pakem atau peraturan dan keharusan tertentu yang harus ada pada tari tradisional dan tari klasik. Seni tari kreasi baru juga bisa berasal dari daerah dan tentu saja akan dikemas dengan bentuk yang lebih baru dengan modifikasi tertentu. Rancangan dari gerakan yang ada dalam tari kreasi baru juga akan disesuaikan dengan penata tari tersebut. Meskipun bebas dimodifikasi, akan tetapi seni tari kreasi baru tetap menyesuaikan serta memelihara nilai artistik dan karakteristik lincah dari seni tari ini. Dalam sebuah pertunjukan tari kreasi baru, umumnya akan ditampilkan pada penampilan utama termasuk dalam tari pembuka non formal. Karakteristik Tari Kreasi Baru Setiap jenis tari selalu memiliki karakteristik atau ciri khasnya tersendiri yang membuat jenis tari tersebut berbeda dengan jenis tari lainnya. Hal ini juga berlaku untuk seni tari kreasi baru. Adanya karakteristik pada seni tari kreasi baru dapat menjadi pembeda dari jenis tari yang lain. Lalu, apa saja karakteristik atau ciri khas dari seni tari kreasi baru? Simak penjelasannya berikut ini. Seni tari kreasi baru lebih banyak mengutamakan gerak hasil dari eksplorasi sang seniman. Makna ataupun pesan yang ada pada tari kreasi baru adalah sebagai bentuk dan wujud ungkapan dari ekspresi pribadi senimannya. Seni tari kreasi baru dapat menunjukkan kebebasan kreativitas secara koreografi. Seni tari kreasi baru biasanya tidak menunjukkan identitas kultural. Gerakan-gerakan pada seni tari kreasi baru cenderung lebih luwes serta fleksibel berdasarkan pada rekaan dari para penarinya. Dibandingkan dengan seni tari tradisional atau seni tari klasik, waktu pertunjukan dari seni tari kreasi baru terbilang lebih singkat. Penari cenderung lebih leluasa dalam membuat rekaan serta gerakan sesuai dengan gaya yang diinginkan oleh para senimannya. Itulah beberapa karakteristik dari seni tari kreasi baru. Dengan mengetahui karakteristik dari seni tari kreasi baru, maka Grameds pun menjadi tahu pertunjukan seni tari macam apa yang Grameds saksikan! Perbedaan Tari Kreasi Baru dengan Tari Tradisional Istilah dari tari kreasi baru mungkin adalah istilah yang sering Grameds dengar. Meskipun begitu, ada beberapa yang mengira bahwa tari kreasi baru adalah tari tradisional yang telah dimodernisasi. Namun sebenarnya, tari tradisional dan tari kreasi baru merupakan dua jenis tari yang berbeda. Berikut beberapa perbedaan dari tari kreasi baru dan tari tradisional. 1. Sifat Tarian Perbedaan pertama dari tari tradisional dan tari kreasi baru adalah pada sifat tariannya. Tari tradisional umumnya memiliki sifat kedaerahan serta memberikan ciri yang sangat khas dari daerah tari tersebut berasal, sehingga tari tradisional dapat menunjukkan suatu daerah. Contohnya tari tradisional di Jawa yang umumnya identik dengan gerakan-gerakan tari yang lemah gemulai dan diiringi dengan musik yang sangat pelan. Akan tetapi, tari tradisional dari daerah Kalimantan atau Papua akan berbeda karena memiliki gerakan yang penuh semangat dengan tempo lebih cepat. Sementara itu, tari kreasi baru memiliki sifat lebih modern, kekinian. Tidak ada gerakan koreografi yang menampilkan secara khusus bahwa tarian tersebut berasal dari suatu daerah. Tari kreasi baru yang dikreasikan oleh seorang seniman asal Jawa, bisa saja memiliki koreografi yang lincah dan energik yang biasa ada pada tari tradisional daerah lain dan begitu pula sebaliknya. Artinya, seorang seniman memiliki kebebasan untuk memodifikasi atau membuat varian tari baru tanpa perlu memikirkan ciri khas dari daerah ia berasal. 2. Asal-usul Tarian Tari tradisional merupakan warisan leluhur dan diturunkan dari generasi ke generasi. Biasanya tari tradisional telah dipentaskan selama bertahun-tahun. Oleh sebab itu, tari tradisional memiliki aturan pakem yang tidak boleh diubah. Selain itu, tari tradisional umumnya memiliki latar belakang kisah di baliknya. Contohnya seperti seorang pangeran yang memimpikan penari dan lain sebagainya, sehingga mimpi sang pangeran tersebut kemudian diadaptasi menjadi sebuah tarian agar dapat menyampaikan kisah dari mimpi sang pangeran dan lainnya. Sementara itu, tari kreasi baru adalah sebuah sajian kreativitas dari koreografer masa kini. Oleh sebab itu, para seniman cenderung memilih gerakan yang modern dan menyesuaikan dengan tren. Begitu pula dengan latar belakang tariannya, akan disesuaikan dengan tren masa kini. 3. Musik Pendukung Lazimnya, tari tradisional menggunakan musik pengiring yang sesuai dengan tradisi di daerahnya. Contohnya tari tradisional khas Jawa biasa menggunakan iringan gamelan dan lainnya. Pada umumnya, setiap tari tradisional khas daerah tertentu akan turut menggunakan alat musik khas masing-masing mulai dari tifa hingga angklung. Hal ini tentu berbeda dengan tari kreasi baru, dikarenakan tari kreasi baru biasanya menggunakan iringan musik yang sangat beragam dan tentu saja disesuaikan dengan gerakan yang diciptakan oleh sang seniman. Genre musik pun akan disesuaikan dengan jenis tari kreasi baru tersebut. 4. Kostum Penari Selain menampilkan kekhasan gerak, alat musik hingga lagu, tari tradisional biasanya juga menampilkan pakaian adat sebagai kostum yang digunakan oleh para penarinya. Kostum penari berupa pakaian adat ini juga menjadi suatu hal pakem dalam tari tradisional. Namun, kostum yang digunakan oleh para penari tari kreasi baru tentu berbeda. Kostum tari kreasi baru lebih bebas dan tidak terikat pada kostum. Pakaian penari adalah hasil dari kreasi masing-masing pencipta penari yang telah disesuaikan dengan koreografi, pesan hingga alur tari yang berusaha disampaikan. Jenis-Jenis Tari Kreasi Baru dan Contohnya Tari kreasi baru memiliki dua jenis. Kedua dari tari kreasi baru ini dapat dibedakan berdasarkan penampilan dari para penarinya serta properti yang digunakan ketika menampilkan tarian kreasi modern. Berikut penjelasannya. 1. Tari Kreasi Baru Pola Tradisional Jenis pertama dari tari kreasi baru ialah pola tradisional. Pada jenis satu ini, koreografer akan melakukan beberapa perubahan pada konsep tarian yang yang sebelumnya sudah ada. Makna dan pesan yang disampaikan dalam tari tradisional sebelumnya tidak diubah, akan tetapi dibuat menjadi lebih kreatif sehingga sesuai dengan tren masa kini. Meskipun seniman melakukan beberapa pembaharuan, akan tetapi biasanya para seniman tari kreasi baru pola tradisional tetap mempertahankan penggunaan properti tradisional. Contoh dari tari kreasi baru tradisional adalah berikut ini. a. Nguri dari NTB Salah satu tari asal Nusa Tenggara Barat yang berasal serta berkembang ketika zaman kerajaan Sumbawa adalah tari Nguri. Menurut sejarahnya, tari Nguri sebenarnya ditampilkan untuk hiburan raja saja, akan tetapi saat ini tari Nguri dapat ditampilkan untuk menyambut tamu. Apabila dicermati lebih dalam, kelahiran dari tari kreasi asal Sumbawa satu ini termasuk tari kreasi baru yang paling tua di Indonesia. Tari ini telah tercipta sejak awal abad ke 20. Nguri telah menjadi sajian untuk para tamu penting yang datang ke NTB. b. Tari Merak Tari Merak merupakan salah satu tari kreasi baru tradisi yang cukup terkenal. Akan tetapi, banyak orang mengira bahwa tari ini adalah tarian khas tatar sunda. Namun sebenarnya, tari Merak tercipta dari tangan para pekerja seni di Jawa Barat. Tarian ini memang berasal dari Jawa Barat yang pada mulanya dikenalkan oleh seorang seniman Sunda bernama Raden Tjetjep Somantri. Jenis tari kreasi baru satu ini seperti namanya, memang terinspirasi dari burung merak serta perilakunya. Salah satu daya tarik dari tari Merak adalah pada kostumnya. Kostum dari tari Merak sangat khas karena menggambarkan seekor merak. Pada umumnya, kostum yang digunakan oleh penari Merak dibuat serupa seperti burung merak dengan bulu yang berwarna-warni. c. Tari Rara Ngigel Contoh tari kreasi baru selanjutnya adalah tari Rara Ngigel dari Yogyakarta. Tarian ini merupakan salah satu tari kreasi yang diciptakan oleh putri seniman kawakan yaitu Bagong Kusudiardjo. Tari ini bercerita tentang seorang gadis yang tumbuh sebagai seorang remaja. Dalam pergaulannya, gadis tersebut berkenalan dengan seorang laki-laki. Oleh karena itu, tari ini disajikan oleh sepasang penari laki-laki dan perempuan. d. Tari Kupu-Kupu Salah satu tari kreasi baru dari Bali adalah tari Kupu-kupu. Tarian ini sering ditampilkan pada event internasional. Sesuai dengan namanya, tari kupu-kupu merupakan visualisasi dari gerak seekor kupu-kupu. Kostum yang digunakan sangat modern dengan corak warna cukup mencolok. Para penari juga menggunakan properti untuk menggambarkan seekor kupu-kupu yang cantik. e. Tari Manipuren Dari pulau Jawa, ada tari kreasi baru bernama tari Manipuren yang mengadopsi tarian India. Nama tarian ini diambil dari salah satu daerah yang ada di India bagian Timur yaitu daerah Manipur. Pencipta dari tari Manipuren adalah S. Maridi yang memperhatikan gadis desa dari Manipur, tepatnya gadis yang ada di tepi Sungai Gangga. Hal tersebut kemudian menjadi inspirasi dan terciptalah tarian Manipuren, tari India dari pulau Jawa. f. Tari Yapong Bagi warga DKI Jakarta, tari Yapong tentunya sudah tidak asing lagi. Meskipun cukup populer, akan tetapi tidak banyak yang tahu bahwa tari Yapong sebenarnya adalah tari kreasi baru dari seorang seniman tari asal Indonesia bernama Bagong Kusudiardjo. Tari Yapong pertama kali dipentaskan pada tahun 1977 tepatnya ketika Jakarta sedang berulang tahun ke 450. Tarian ini memberikan makna cukup dalam yaitu dari kisah warga Jakarta yang sibuk akan tetapi penuh dengan budaya dan tradisi. 2. Tari Kreasi Baru Tidak Berpola Tradisi Jenis kedua dari tari kreasi baru adalah tari kreasi baru tidak berpola tradisional. Jenis tari kreasi baru yang kedua ini tidak memiliki unsur tradisi sama sekali pada gerakannya dan semua komponen di dalamnya berdasarkan kreasi dari sang koreografer. Selain itu, tarian kreasi baru ini tidak memberikan simbol dari daerah tertentu, bahkan cenderung lebih kekinian dengan pakaian serta musik yang sangat bebas. Meskipun terbilang cukup bebas, akan tetapi dalam pementasan setiap tari kreasi baru tidak berpola tradisi ini tetap harus memperhatikan etika serta budaya ketimuran yang ada di Indonesia, contohnya seperti tidak dipentaskan dengan mengenakan pakaian yang kurang sopan di depan umum. Berikut beberapa contoh dari tari kreasi baru tidak berpola tradisi. a. Hip-hop Dance Musik hip-hop atau tari hip-hop tentunya tidak asing lagi bagi anak-anak muda saat ini. Tari hip-hop dikreasikan dengan menggunakan musik genre hip-hop dan termasuk tari kreasi baru modern yang tidak terikat tradisi. Berkembang di Amerika, tari hip-hop banyak digandrungi oleh anak muda Indonesia. Tarian ini juga memadukan elemen rap, DJ serta breakdance. Paduan musik yang dinamis serta ragam gerak yang kreatif membuat hip-hop dance cukup bervariasi dari masa ke masa. b. Break Dance Jenis tari kreasi baru satu ini dapat dikatakan sebagai tarian jalanan dari anak-anak muda Afro-Amerika. Pada awal kemunculannya yaitu pada tahun 1970, breakdance disebut sebagai b-girling atau b-boying dan breaking. Tarian ini pertama berkembang di wilayah selatan New York. Gerakan dari breakdance umumnya sangat fleksibel dan mengikuti irama iringannya. Seperti halnya hip-hop dance, breakdance juga tidak ada unsur budaya yang mempengaruhi tarian ini. Semua unsur dari tari breakdance mengandalkan keahlian serta keterampilan musikalitas para penari dalam mengolah gerakan agar menjadi koreografi yang kreatif dan variatif. c. Ballroom Dance Jenis ballroom dance yang cukup populer adalah ballroom yang diiringi dengan musik Waltz, Tangi ataupun quickstep. Gerakan dasar dari ballroom dance cukup mudah, akan tetapi kreasi gerakannya membutuhkan kecermatan dan ketukan yang tepat. Demikianlah penjelasan mengenai tari kreasi baru dan perbedaannya dengan tari tradisional. Jika Grameds tertarik untuk mempelajari seni tari, maka Grameds bisa mencair informasinya dengan membaca buku. Sebagai SahabatTanpaBatas, menyediakan berbagai macam buku berkualitas dan original. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Khansa BACA JUGA 15 Contoh Tari Tunggal dan Unsur Utama dari Seni Tari Seni Tari Kontemporer Pengertian, Ciri, Tujuan, dan Contohnya Seni Tari Pengertian, Unsur-Unsur, Fungsi, dan Jenis Tari Kontemporer adalah Pengertian, Ciri-Ciri, Unsur 25 Nama Tarian Daerah dan Asalnya ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Pengertian Tari Kreasi. Foto PixabayPengertian tari kreasi tidak jauh berbeda seni tari pada umumnya. Tari kreasi merujuk pada kombinasi antara nilai tari tradisional dengan tari modern. Tari kreasi sering juga disebut tari kreasi baru. Memang, tari kreasi tergolong jenis tarian baru yang berkembang di masyarakat. Simak penjelasan lebih lanjut tentang tari kreasi di bawah Tari KreasiMemahami Tari Kreasi. Foto PexelsSeperti yang sudah dijelaskan sekilas di atas, tari kreasi adalah perpaduan gerak tari tradisional dan tari modern. Jadi, tari kreasi tidak memiliki keterikatan terhadap pakem, aturan dan keharusan tertentu sebagaimana tari kreasi adalah hasil inovasi serta pengembangan di dalam seni tari dengan tujuan agar tarian bisa lebih mudah diterima di gerakan yang ada di dalam tari kreasi disesuaikan dengan ide sang penata tari. Gerakannya juga tetap menyesuaikan dan memelihara nilai artistik serta karakteristik lincahnya. Tari kreasi biasanya ditampilkan dalam sebuah pertunjukan sebagai penampilan utama yang termasuk ke dalam tari pembuka non formal. Tarian ini dilakukan secara tunggal, berpasangan, atau berkelompok. Ciri-ciri Tari KreasiCiri-Ciri Tari Kreasi. Foto PexelsMengutip buku Seni Budaya dan Prakarya SD karya Dra. Lilin Candrawati S., tari kreasi memiliki beberapa ciri, yakni sebagai berikutGerakannya tidak terlalu sulit dan mudah dihafal, sehingga banyak digemari anak waktu tariannya cenderung lebih singkat dibandingkan tari tradisional pada kreasi mengutamakan gerak atau pesan dalam tari kreasi adalah sebagai ungkapan ekspresi kreasi tidak menunjukkan identitas dalam Tari KreasiUnsur dalam Tari Kreasi. Foto UnsplashDalam tari kreasi, terdapat unsur-unsur utama yang wajib ada dalam tarian Unsur WiragaUnsur utama yang pertama adalah raga atau wiraga. Unsur wiraga maksudnya penari wajib menampilkan gerakan badan, baik itu pada posisi duduk maupun pada posisi berdiri. Gerakan badan saat menari terdiri dari gerak murni dan gerak maknawi. Gerakan murni artinya suatu tarian yang tidak memiliki maksud tertentu. Sedangkan gerak maknawi berarti suatu gerakan memiliki maksud serta tujuan tertentu. Makna tersebut biasanya bisa ditebak para penonton maupun para penikmat Unsur WiramaUnsur irama artinya adalah setiap gerakan pada tari harus bersifat ritmis sesuai dengan alunan musik yang mengiringinya. Beberapa tarian menggunakan alunan musik, tapi sebagian lainnya menggunakan iringan irama tepukan tangan, hentakan kaki ataupun hitungan yang dibawakan para penari. 3. Unsur WirasaUnsur wirasa atau rasa artinya adalah suatu tarian harus bisa menyampaikan sebuah pesan perasaan dari setiap gerakan yang dibawakan para penari. Unsur wirasa juga bisa menyatu dengan irama yang dibawakan saat Tari KreasiJenis-jenis Tari Kreasi. Foto UnsplashTari kreasi memiliki dua jenis, sebagaimana yang dijelaskan dalam buku Koreografi Seni Tari Berkarakter Islami untuk Anak Sekolah Dasar karya Arina Tari Kreasi Berpola TradisiJenis tari kreasi berpola tradisi adalah suatu tari kreasi yang dilandasi kaidah tertentu pada tari tradisi, baik itu dari segi koreografi, musik, tata busana, dan lain sebagainya yang tidak menghilangkan sentuhan adalah tari Nandak Golek dari Betawi yang merupakan pengembangan gerak dari Tari Topeng Betawi dengan iringan musik gamelan topeng serta properti Tari Kreasi Tidak Berpolakan Tradisi Non TradisiTari kreasi non tradisi artinya tarian yang melepaskan diri dari segala hal yang menyangkut tari tradisi. Koreografinya bersifat lebih atraktif dan tidak monoton. Selain itu, karakteristiknya lebih menarik dan ritmis. Contohnya adalah tari itulah penjelasan mengenai tari kreasi. Semoga penjelasan ini membantumu lebih paham, ya!Apa itu unsur wiraga dalam tari?Apa contoh tari kreasi berpola tradisi?Apa contoh tari kreasi non tradisi?
Tari kreasi adalah salah satu bagian dari perkembangan seni tari yang terus mengalami perubahan mengikuti perkembangan zaman. Perubahan seni tari termasuk tari kreasi juga terkait dengan perkembangan kehidupan masyarakat yang tak pernah berhenti, tidak terputus satu sama lain, melainkan saling berkesinambungan. Dalam semangat yang sama, tari kreasi juga hadir sebagai tari yang memiliki kebebasan serta dipengaruhi oleh perkembangan zaman serta interaksi antarruang dengan daerah-daerah lain. Lalu sebetulnya apa itu tari kreasi? Apa saja contohnya? Bagaimana konsepnya? Apa saja keunikannya? Berikut adalah berbagai uraian dan penjelasan mengenai tari kreasi. Pengertian tari kreasi adalah jenis tari yang koreografi nya masih bertolak pada tari tradisional atau pengembangan dari pola-pola tari yang sudah ada Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 78. Pada awalnya, tari kreasi merupakan pengembangan dari tari rakyat dan tari klasik semata. Namun, selanjutnya tari kreasi baru muncul pula karena adanya panduan gerak dari berbagai daerah atau dengan masuknya gerak tari dari negara lain, dikembangkan dengan unsur tradisi yang ada dan iringan musik yang bervariasi. Tari kreasi mempunyai bentuk mengekspresikan artistik yang bersifat individual dan lebih menekankan pada ekspresi dan estetika dari pertunjukannya. Terbentuknya tari kreasi karena dipengaruhi oleh gaya tari daerah lain atau negara lain maupun hasil kreativitas penciptanya. Contoh Tari Kreasi Beberapa contoh tarian yang termasuk pada tari kreasi adalah Tari Gebyar Trompong, Tari Oleg Tambulilingan, Tari Manuk Rawa Bali, Tari Karonsih Jawa tengah, Tari Kipas, dan Tari Mainang Pulo Kampu Sumatra. Jenis Tari Menurut jenisnya, secara umum tari digolongkan menjadi tiga, yaitu Tari Rakyat Tari yang berkembang di lingkungan masyarakat lokal, hidup dan berkembang secara turun temurun. Tari Klasik Tari yang berkembang di keraton. Tari ini memiliki pakem-pakem tertentu dan nilai-nilai estetis yang tinggi. Tari Kreasi Baru Tari yang dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman, namun pada dasarnya tidak menghilangkan nilai-nilai tradisi itu sendiri. Sementara itu, tari kreasi juga dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yang akan dipaparkan pada pemaparan di bawah ini. Jenis Tari Kreasi Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tari kreasi dari berbagai daerah tentunya memiliki keragaman dan keunikan yang berbeda dengan kawasan lainnya. Perkembangan seni, termasuk seni tari terus terjadi secara alami dan sesuai dengan tuntutan zaman. Oleh karena itu, muncul keragaman seni tari baik di Nusantara maupun di luar Nusantara mancanegara. Terdapat beberapa tari yang masih berpegang teguh pada nilai-nilai tradisi, ada pula yang mengusung modernitas sepenuhnya. Oleh karena itu, jenis tari kreasi dapat digolongkan menjadi dua yaitu tari kreasi berpolakan tradisi dan tari kreasi baru yang tidak berpolakan tradisi nontradisi. Tari kreasi berpolakan tradisi Tari kreasi berpolakan tradisi adalah tari kreasi yang dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi baik dalam koreografi , musik/karawitan, tata busana dan rias, maupun tata teknik pentasnya, tanpa menghilangkan esensi tradisinya Tim Kemidkbud, 2017, hlm. 79. Salah satu contoh tari kreasi baru yang berpolakan tradisi adalah tari Nandak Gojek dari Betawi yang merupakan pengembangan gerak tari Topeng Betawi dengan iringan musik gamelan topeng dan properti tari, yaitu payung. Tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi nontradisi Tari kreasi baru nontradisi adalah tari kreasi yang garapannya melepaskan diri dari pola-pola tradisi baik dalam hal koreografi , musik, rias, dan busana maupun tata teknik pentasnya. Salah satu tari kreasi baru nontradisi, yaitu tari kontemporer. Keunikan Gerak Tari Kreasi Tari kreasi mengalami perkembangan dari pola-pola tarian nusantara yang telah ada. Susunan tari kreasi tidak terikat pada pola gerak dan aturan yang baku. Koreografi dan teknik gerak tari kreasi dapat menyesuaikan pada keadaan yang saat ini sedang tren. Selain itu, kita juga dapat mengambil inspirasi dari berbagai tari tradisi atau tari kreasi lain yang telah dikembangkan. Berikut adalah beberapa di antaranya. 1. Tari Gegot Tari Gegot merupakan tari Betawi yang diciptakan oleh Entong Sukirman dan Kartini Kisam pada tahun 1976. Tarian Gegot adalah tari yang menggambarkan kehidupan para remaja putri Betawi yang sedang bersenda gurau dalam menjalankan masa remajanya, canda dan tawa mewarnai kehidupannya. Ide garapan tarian ini berangkat dari karakter topeng, panji dan jingga, di mana dua karakter tersebut mewakili kehidupan keseharian manusia dari dua karakter tersebut. Oleh karena itu dapat disimpulkan menjadi bentuk tari pergaulan dan gerak canda dapat diartikan sebagai kebersamaan. Iringan Tari Gegot adalah musik Topeng Betawi, yaitu kendang, gong, kempul, kenong tiga, kenceng, kecrek, serta rebab. Tari sebagai pertunjukan theat ri cal dance. Tari jenis ini adalah tari yang disusun sengaja untuk diperton tonkan. Oleh karena itu, dalam penyajiannya meng uta ma kan segi artistiknya, peng garapan koreografi yang baik, serta tema dan tujuan yang jelas. 2. Tari Ronggeng Blantek Tari Ronggeng Blantek diciptakan pada tahun 1985 oleh Wiwiek Widyastuti. Tari Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru yang diangkat dari teater Betawi, yaitu Topeng Blantek, di mana dalam memulai sebuah pertunjukan topeng biasanya sebagai pembuka diawali dengan sebuah pertunjukan tari yang disebut Ronggeng Blantek. Dalam perkembangannya, tarian ini menjadi tarian lepas dan banyak diminati oleh masyarakat sebagai tari bentuk dan pertunjukan pada acara dalam penyambutan tamu. 3. Tari Loliyana Tari Loliyana adalah tari kreasi yang berasal dari Maluku. Pertunjukan tari Loliyana berdasarkan pada tradisi masyarakat Kepulauan Teon Nila Serua. Tari Loliyana berasal dari Upacara Panen Lola sehingga disebut tari Panen Lola. Tari Loliyana berasal dari kata Lola, yaitu pekerjaan mengumpulkan hasil laut. Proses panen lola diawali dengan pesta rakyat mengelilingi api unggun dari malam hingga subuh, dilanjutkan dengan syukuran dan doa kepada Yang Maha Kuasa demi keberhasilan panen yang akan dilaksanakan. 4. Tari Saman Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adatnya. Syair dalam tarian saman menggunakan bahasa Gayo. Selain itu, biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan tari Saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo Aceh Tenggara. Tari saman ditetapkan UNESCO sebagai daftar refresentatif budaya warisan manusia dalam sidang ke 6 komite antarpemerintah untuk perlindungan warisan budaya UNESCO di Bali, 24 November 2011. Unsur Pendukung Tari Kreasi Unsur pendukung menjadi sangat penting bagi seorang koreografer serta penari dalam menyampaikan makna yang terdapat pada sebuah tarian. Secara garis besar, unsur-unsur tari dapat dikelompokkan menjadi lima aspek, yaitu iringan tari, properti tari, tata rias, dan busana tari, tempat pentas, serta tata lampu dan tata suara. Unsur-unsur pendukung dalam tari antara lain adalah iringan musik, tata busana kostum, tata rias, tempat, tata lampu, dan tata suara sound. Berikut adalah penjelasan lengkap dari masing-masing unsur pendukung dalam tari. 1. Iringan Musik Musik dan tari merupakan pasangan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Keberadaan musik di dalam tari memiliki tiga aspek dasar yang kaitannya dengan tubuh dan kepribadian manusia, yaitu melodi, ritme, dan dramatik. Ketiga aspek tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut Sumber melodi dapat kita ketahui rangkaian nadanada, Ritme adalah degupan dari musik yang sering ditandai dengan aksen/tekanan yang diulang-ulang secara teratur, dan Dramatik, yaitu suara-suara yang dapat memberikan suasana tertentu. Salah satu contoh yaitu Tari Uncul yang diiringi musik sampyong. Musik sampyong terbuat dari bambu. 2. Properti Tari Properti merupakan semua peralatan yang digunakan untuk pementasan tari. Properti tari pada dasarnya dapat digunakan untuk memberikan keindahan bentuk pada pertunjukan tari agar garapan tari akan terlihat lebih sempurna. Penggunaan properti tari harus mempertimbangkan jenis, fungsi, dan ketepatan dalam menggunakan properti tari dengan baik dan benar. Hal ini dikarenakan dalam penggunaan properti tari perlu penguasaan dan keterampilan dari seorang penari. Properti tari yang umumnya digunakan antara lain selendang, tongkat, keris, payung, piring, panah, pohon-pohonan, dan sebagainya. 3. Tata Rias dan Busana Tari Kreasi Busana kostum dan tata rias pada seni tari adalah sarana pembantu yang berperan mendukung pertunjukan tari. Busana pada seni tari biasanya melibatkan aksesori pula. Busana dan tata rias hanyalah sarana pembantu tari. Tata busana atau pakaian adalah segala sesuatu yang dikenakan atau melekat dengan seorang penari. Busana penari merupakan sarana pembantu yang berperan mendukung perwujudan tari. Busana tari dapat dikelompokkan ke dalam lima bagian, yaitu pakaian dasar; pakaian kaki atau sepatu; pakaian tubuh; pakaian kepala; dan perlengkapan-perlengkapan. 4. Tempat Pentas Suatu seni pertunjukan selalu memerlukan tempat atau ruangan guna menyelenggarakan pertunjukan itu sendiri. Di Indonesia, kita dapat mengenal bentuk-bentuk tempat pertunjukan pentas, seperti lapangan terbuka atau arena terbuka, di pendapa dan bentuk panggung proscenium. Pada tempat terbuka, kita dapat menyaksikan pertunjukanpertunjukan tari yang diselenggarakan di halaman. Pertunjukan tari tradisional di lingkungan rakyat sering dipergelarkan di lapangan terbuka. Sementar itu, dalam kalangan bangsawan, pertunjukan kesenian sering diadakan di pendapa, yaitu suatu bangunan yang berbentuk joglo dan bertiang pokok empat, tanpa penutup pada sisi-sisinya. Sedangkan panggung proscenium penonton hanya dapat melihat dari sisi depan saja. 5. Tata Lampu dan Tata Suara Sarana dan prasarana yang ideal bagi sebuah pertunjukan tari adalah jika gedung pertunjukan telah dilengkapi dengan peralatan yang menunjang menyelenggarakan pertunjukan, khususnya tata lampu lighting dan tata suara sound system. Tata lampu dan tata suara sebagai unsur pelengkap sajian tari yang berfungsi untuk kesuksesan pergelaran. Sebuah penataan lampu dapat dikatakan berhasil jika dapat memberikan kontribusi terhadap objek-objek yang ada di dalam pentas, sehingga semua yang ada di pentas nampak hidup dan mendukung sajian tari. Dalam penataan suara, dapat dikatakan berhasil jika dapat menjadi jembatan komunikasi antara pertunjukan dengan penontonnya. Artinya, penonton bisa mendengar dengan baik dan jelas tanpa gangguan apa pun sehingga terasa nyaman. Konsep Karya Tari Kreasi Karya tari adalah sebuah produk dari masyarakat. Dalam karya tari akan tercermin budaya masyarakat penyangganya. Berbagai tari tentunya sudah kita tonton, ada tari nelayan, tari tani, tari berburu, dan tari metik teh. Dari pengamatan itu kita sudah bisa menduga, bahwa tari nelayan terlahir dari masyarakat pelaut dan tari tani lahir dari masyarakat petani. Tari tersebut tercipta oleh para seniman dengan stimulus lingkungan sekitarnya, sehingga mendorong untuk meniru gerak-gerak alami, selanjutnya diolah dengan digayakan’ untuk menjadi sebuah tari. Dari pengamatan terhadap tari ini, kita dapat memahami bahwa tari tercipta karena berbagai asal stimulus penglihatan, pendengaran, perasaan yang tercurahkan dalam bentuk tari dengan konsep peniruan terhadap perilaku alam, manusia, dan binatang; perwujudan tokoh cerita; dan mengacu lagu atau guru lagu. Apakah ada stimulus atau sumber lain dari seni tari? Tentunya ya, ada. Seni adalah produk budaya yang membiaskan realita sehingga menjadi karya yang unik dan tidak hanya menjadi angin lalu saja. Suatu pemandangan indah tidak dapat disebut karya seni karena tidak ada seseorang yang membiaskannya menjadi produk seni. Teknik Berkarya Tari Kreasi Jika kita perhatikan, teknik dan proses gerak tari tradisional bermacam-macam. Boleh jadi teknik gerak dan prosesnya sama tetapi memiliki istilah berbeda, tetapi mungkin juga ada yang sama dalam teknik dan prosesnya serta memiliki istilah yang sama. Pemahaman dan pengalaman terhadap teknik gerak tari kreasi adalah dasar untuk mengeksplorasi macam teknik gerak yang dapat dirangkai menjadi sebuah tarian. Prosedur Merangkai Gerak Tari Kreasi Sebetulnya, dari pengalaman sebelumnya yang telah kita lakukan secara naluriah, kita akan mampu membuat sebuah karya tari yang secara otomatis mengikuti langkah dan kaidah proses penciptaan tari. Menurut Hawkins 2003, dalam Tim Kemdikbud, 2018, hlm. 112 dalam bukunya yang berjudul Creating through the Dance, prosedur merangkai gerak tari kreasi adalah sebagai berikut. Eksplorasi, yaitu pengalaman melakukan penjajakan gerak, untuk menghasilkan teknik gerak. Pada kegiatan ini kamu dipersilakan untuk berimajinasi dan melakukan penafsiran gerak terhadap apa yang telah dilihat dan didengar. Kamu dapat bebas bergerak mengikuti kata hati, mengikuti imajinasi/daya hayal, dan menafsirkannya ke dalam bentuk gerak. Improvisasi,yaitu pengalaman secara spontanitas mencoba atau mencari kemungkinan teknik gerak yang telah diperoleh pada waktu eksplorasi. Dari setiap teknik gerak yang dihasilkan pada waktu eksplorasi/pencarian gerak, selanjutnya dikembangkan dari aspek tenaga, ruang, dan waktu sehingga menghasilkan teknik gerak yang sangat banyak. Evaluasi,yaitu pengalaman untuk menilai dan menyeleksi teknik gerak yang telah dihasilkan pada tahap improvisasi. Dalam kegiatan ini kalian mulai menyeleksi dengan cara membuat teknik gerak yang tidak sesuai dan memilih teknik gerak yang sesuai dengan gagasannya. Hasil inilah yang akan digarap oleh kalian pada tahap komposisi tari. Komposisi,yaitu tujuan akhir mencari gerak untuk selanjutnya membentuk tari dari gerak yang kamu temukan. Fungsi Tari Apakah tari kreasi atau tari secara umum memiliki fungsi? Menurut Soedarsono 1998 dalam Tim Kemdikbud, 2018, hlm. 119, fungsi tari adalah Sebagai upacara, Banyak tari yang digunakan untuk menjadi salah satu ritual dari suatu upacara kepercayaan maupun adat istiadat setempat. Sebagai hiburan hasil dari ekspresi diri, Tari dapat berfungsi sebagai hiburan pribadi memiliki ciri gerak yang spontan. Berfungsi sebagai penyajian estetis, Tari yang berfungsi sebagai penyajian estetis adalah tari yang disiapkan untuk dipertunjukkan kepada penonton. Nilai Estetis Tari Kreasi Nilai estetis atau estetika adalah nilai keindahan yang terdapat dalam karya seni. Seni tari sebagai salah satu bagian dari seni tentunya juga memiliki nilai estetis sebagai kriteria untuk menilai keindahan gerak. Nilai estetis seni tari dapat dibagi menjadi tiga macam, yakni wiraga, wirama, dan wirasa. Wiraga, digunakan untuk menilai kompetensi menari, meliputi keterampilan menari, hafal terhadap gerakan, ketuntasan gerak, dan keindahan gerak. Wirama, dapat digunakan untuk menilai kesesuaian dan keserasian gerak dengan irama iringan, kesesuaian dan keserasian gerak dengan tempo. Wirasa, untuk menilai kesesuaian gerak dengan tema tari yang terlihat dalam cara kamu memberikan penjiwaan terhadap tari. Tari Kreasi Berdasarkan Iringan Seperti kita ketahui bahwa pada seni tari sangat berhubungan dengan musik. Bagaimanapun juga, apabila musik diperdengarkan maka besar kemungkinan ide gerak tari akan dipengaruhi oleh musik. Masuknya iringan musik akan menambah semangat baru bagi sebuah pertunjukan tari. Musik iringan tari dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni Musik Internal Musik internal adalah musik atau bunyi-bunyian yang berasal dari anggota tubuh, yaitu tepukan tangan atau tepukan ke anggota tubuh, jentikan jari, dan hentakan kaki ke tanah. Contoh Tari Saman Aceh, Kecak Bali Musik Eksternal Musik eksternal adalah bunyi-bunyian atau suara yang berasal dari alat musik atau instrumen, yaitu gamelan. Keyboard, kendang, dan angklung. Contoh Tari Kandagan Jabar, dan Gandrung Banyuwangi. Fungsi Iringan pada Tari Iringan pada tari memiliki fungsi sebagai berikut Sebagai iringan penyajian tari. Menambah semarak dan dinamisnya tari. Mengatur dan memberi tanda efektif gerak tari. Pengendali dan pemberi tanda perubahan bentuk gerak. Penuntun dan pemberi tanda awal dan akhir tari Tim Kemdikbud, 2018, hlm. 128. Referensi Tim Kemdikbud. 2017. Seni Budaya IX. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Tim Kemdikbud. 2018. Seni Budaya XI. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
agar digemari masyarakat tari kreasi baru harus